RINGKASAN TAUSIYAH BERSAMA PJ SYAR'I KAF JEMBER
Disampaikan di Kuttab Al-Fatih Jember, Sabtu, 24 Desember 2016
Allah menjamin Al-Qur’an, dengan jaminan yang tidak diberikan kepada kitab lain dengan ulama, ahli tafsir, ahli aqidah, ahli ilmu.
Sistem/kurikulum yang ada di sekeliling kita sudah jauh dari Al-Qur’an dan pemahaman para ulama. Sampai-sampai tersebar anggapan sebagaimana judul di atas. Anggapan tersebut terbantah dari 3 dimensi:
a. Logika/akal
Semua kegiatan pasti membutuhkan usaha yang tidak sedikit, bahkan untuk keperluan sepele seperti buang hajat sekalipun. Namun semuanya tetap diusahakan untuk terlaksana/tercapai. Kalau begitu kenapa untuk urusan memahami Al-Qur’an hanya berhenti pada satu atau dua usaha saja.
b. Syar’i
Dijelaskan dalam 1 surat ada 4 ayat (Surat Al-Qomar, 17, 22, 32, dan 40) yang diulang sebagai bentuk jaminan kemudahan untuk memahami Al-Qur’an secara lafadz maupun makna (menurut Ibnu Katsir). Namun kemudahan itu bagi orang yang dikehendaki Allah SWT. Maka apabila terdapat keragu-raguan boleh jadi itu merupakan tanda dijauhkan. Ada indikasi orang ini ingin memalingkan dari tujuan asal Al-Qur’an diturunkan.
c. Realita (waki’)
Surat Al Kahfi ayat 28. Ibun Qayyim menjabarkan ayat ini “Orang yang sudah dilalaikan Allah SWT, yang tidak mampu berakhlak baik kepada Allah, bagaimana mungkin dia mengemukakan konsep besar untuk berbakti kepada Allah SWT.” Analoginya, orang yang sudah diputuskan dari hubungan keluarga karena durhaka, kemudian anak tersebut membuat buku atau berceramah tentang kiat anak berbakti pada orang tua. Sebagaimana pengarang konsep pendidikan Barat adalah orang-orang atheis, sekuler.
Tidak sedikit orang berkorban untuk anaknya dalam hal tertentu seperti Matematika, Bahasa Inggris, bahkan merasa malu bila anaknya kurang berhasil. Tapi apakah pengorbanan tersebut sebanding bila berkaitan dengan Al-Qur’an. Bila tidak maka kita telah mendiskriminasi Al-Qur’an.
Bukti Al-Qur’an adalah kitab tarbiyah terbaik:
Ketika mengajarkan sains di sekolah umum, tidak disentuh keberadaan Allah SWT, misalnya saat membicarakan proses penciptaan manusia (bertemunya sperma dengan ovum). Seharusnya bisa menjadi materi iman dengan menyitir QS Al Mukminun 12-16.
Dalam pelajaran biologi hanya dibahas proses turunnya hujan, sedangkan Allah menjelaskan dalam dikaitkan dengan hari kebangkitan QS Al-A’raf 57-58.
I’jaz (Mukjizat) Al-Qur’an terdiri dari 3 aspek
1. Bahasa
2. Hukum Syariat
3. Sains
Kesimpulan Ibnu Qoyyim al Jauziyah:
Siapa yang mersakan kejanggalan di hatinya sampai dia tidak mampu utuk memahami isi Al-Qur’an atau mencernanya, maka ketahuilah orang tersebut sedang sakit hatinya.
Kesimpulan Ibnu Abbas
Jika Al-Qur’an susah dipahami, maka perhatikan isi pada bagian (konten) apa yang susah dipahami.
- Bagian yang berisi Kisah dalam Al Qur’an, langsung/mudah dipahami secara bahasa (terjemah)
- Bagian yang berisi Aqidah dan akhlak. Al Qur’an juga mudah dipahami semua orang dan tidak alasan baginya untuk tidak mengimaninya.
- Bagian yang isinya yang hanya pembahasan para ulama (tafsir).
- Bagian yang isinya hanya Allah yang memahami.
***
TANYA: Bagaimana Cara menghubungkan Al-Qur’an dengan Teknologi?
Tujuan Al-Qur’an adalah untuk tadabbur, jangan dianggap sebagai ensiklopedia yang mengharuskan semuaya harus ada. (tambahan dari editor: Zakir Naik berkata, Al-Qur’an is the book of SIGNS not SCIENCE).
Kisah: Ada ulama yang singgah di restoran besar Perancis, beliau disuguhi burger, lalu seorang pramusaji yang atheis bertanya kepada syaikh tersebut, “Apakah Al-Qur’an menjelaskan segala sesuatu?” Dijawab QS. An Nahl (16): 89.
“Lalu bagaimana cara membuat burger?” Dijawab, “Ada.” Yakni dalam QS Al Anbiya 7 dan An-Nahl (?).
TANYA: Mohon penjelasan mengenai hadits 100 tahun akan ada mujaddid, (hadits sahih)
Ulama tidak menyebutkan secara rinci “siapa” nya, supaya mengambil faidah dari sisi lain, agar lebih fokus kepada yang lebih penting. Dikaitkan dengan hadts akhir zaman, bahwa akan ada Mahdi, dan berdirinya khilafah. Sebagaimana dalam surat Al-Kahfi dikisahkan beberapa orang yang tidak disebutkan namanya, jumlahnya, atau tempatnya, supaya fokus kepada pesannya.
TANYA: Saya berkecimpung di dunia yang tidak berhubungan dengan agama, apakah saya harus mengundurkan diri?
Sa’ad bin Ibn Waqqash orang kaya tapi tidak disuruh Nabi meninggalkan mata pencahariannya. Umar bin Khatab tukar shift dengan pegawainya untuk belajar dari Rasulullah saw, menunjukkan bekerja adalah bagian dunia yang harus tetap dilakukan untuk mengejar akhirat.
Wallahu a’lam, mohon maaf bila terdapat kesalahan. Ya Allah bimbinglah kami kepada kebenaran
Bergabung dengan grup "Tanya Jawab Kuttab" di https://chat.whatsapp.com/EcrCa6qdbXeEEe0Kunqdp4