MULIA DENGAN Al QUR'AN
قَالَ عُمَرُ أَمَا إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ
Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat beberapa kaum dgn kitab ini (Al Qur`an) & menghinakan beberapa kaum lainnya dengannya pula. [HR. Darimi No.3231] hadist ini juga ada dalam sahih muslim, musnad Ahmad.
Ketika ada pertanyaan kenapa kita tidak maju? Kenapa kita tertinggal? Kenapa umat islam hidup miskin dan kekurangan?
Jawabnya karena kita tidak menjadikan Al-Qur'an sebagai panduan hidup. Ibarat kita membeli mobil atau mesin kemudian kita tidak memakai panduan dari pabrik. Maka yang terjadi adalah kerusakan fatal. Demikian juga dengan manusia.
Ketika Al-Qur'an tidak menjadi acuan dan dasar dalam kehidupan maka hasilnya adalah kehancuran. Misalnya Ketika sistem pendidikan tidak menjadikan Al-Qur'an sebagai dasar penyusunan kurikulum maka hasilnya adalah kehancuran.
Dasar atau asas berbeda dengan Sumber meskipun ada beberapa persamaan. Dasar pendidikan dalam islam adalah al-qur'an dan hadis, tidak bisa ditawar-tawar. Itulah pondasi pendidikan islam. Adapun Sumber pendidikan islam bisa dari berbagai macam asalkan tidak menyalahi al-qur'an dan hadis. Contohnya adalah Umat islam boleh belajar bahasa asing. Tolak ukur kurikulum islam adalah al-qur'an dan hadis. Bukan sekedar penelitian yang setiap waktu berubah. Bukan sekedar pendapat ahli ini atau itu, karena mereka manusia. Sedangkan Al-Qur'an diturunkan dari langit untuk penduduk bumi.
Begitu pula dalam segi kehidupan lainnya, seperti hukum, pemerintahan, ekonomi dll. Ketika dasar hukum kita tidak dibentuk dari pondasi Al-Qur'an dan hadis, maka tunggulah kehancurannya. Jangan pernah berharap keadilan dari sistem hukum semacam ini. HAM adalah alat untuk mencapai tujuan pribadi bukan membela hak kemanusiaan.
Dalam bidang ekonomi juga demikian. Ketika Al-Qur'an tidak menjadi landasan, ketika halal haram hanya sekedar slogan maka yang terjadi adalah kezaliman. Yang kaya akan terus menjajah yang miskin. Ekonomi akan dikuasai oleh mereka yang pelit. Akibatnya hancurlah dunia.
Mari kita mendasari semua kegiatan kita dengan Al-Qur'an dan Hadis. Janganlah kita alergi dengan itu semua, karena dikubur dan di akherat kita akan dimintai pertanggungjawaban atas semua yang kita lakukan.
Terkadang kita masih terbawa dengan propaganda penjajah atau mereka yang tidak suka dengan islam, sehingga begitu alergi dengan islam. Seolah-olah Islam itu hanya ada di masjid saja. Itulah propaganda penjajah yang masih kita pegang teguh.
Islam bisa hadir di masjid, pasar, jalan-jalan, pengadilan. Islam adalah Sumber dan dasar kehidupan. Ketika kita menjadikan islam sebagai dasar kehidupan Allah akan mengangkat dan memuliakan kita. Begitu pula jika kita berpaling dari al-qur'an maka yang terjadi pada kita adalah kehinaan.
Ustadz Ainur Rhain, penanggung jawab Syariah Kuttab Al-Fatih Jember
قَالَ عُمَرُ أَمَا إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ
Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat beberapa kaum dgn kitab ini (Al Qur`an) & menghinakan beberapa kaum lainnya dengannya pula. [HR. Darimi No.3231] hadist ini juga ada dalam sahih muslim, musnad Ahmad.
Terikat dengan Al-Qur'an |
Ketika ada pertanyaan kenapa kita tidak maju? Kenapa kita tertinggal? Kenapa umat islam hidup miskin dan kekurangan?
Jawabnya karena kita tidak menjadikan Al-Qur'an sebagai panduan hidup. Ibarat kita membeli mobil atau mesin kemudian kita tidak memakai panduan dari pabrik. Maka yang terjadi adalah kerusakan fatal. Demikian juga dengan manusia.
Ketika Al-Qur'an tidak menjadi acuan dan dasar dalam kehidupan maka hasilnya adalah kehancuran. Misalnya Ketika sistem pendidikan tidak menjadikan Al-Qur'an sebagai dasar penyusunan kurikulum maka hasilnya adalah kehancuran.
Dasar atau asas berbeda dengan Sumber meskipun ada beberapa persamaan. Dasar pendidikan dalam islam adalah al-qur'an dan hadis, tidak bisa ditawar-tawar. Itulah pondasi pendidikan islam. Adapun Sumber pendidikan islam bisa dari berbagai macam asalkan tidak menyalahi al-qur'an dan hadis. Contohnya adalah Umat islam boleh belajar bahasa asing. Tolak ukur kurikulum islam adalah al-qur'an dan hadis. Bukan sekedar penelitian yang setiap waktu berubah. Bukan sekedar pendapat ahli ini atau itu, karena mereka manusia. Sedangkan Al-Qur'an diturunkan dari langit untuk penduduk bumi.
Begitu pula dalam segi kehidupan lainnya, seperti hukum, pemerintahan, ekonomi dll. Ketika dasar hukum kita tidak dibentuk dari pondasi Al-Qur'an dan hadis, maka tunggulah kehancurannya. Jangan pernah berharap keadilan dari sistem hukum semacam ini. HAM adalah alat untuk mencapai tujuan pribadi bukan membela hak kemanusiaan.
Dalam bidang ekonomi juga demikian. Ketika Al-Qur'an tidak menjadi landasan, ketika halal haram hanya sekedar slogan maka yang terjadi adalah kezaliman. Yang kaya akan terus menjajah yang miskin. Ekonomi akan dikuasai oleh mereka yang pelit. Akibatnya hancurlah dunia.
Mari kita mendasari semua kegiatan kita dengan Al-Qur'an dan Hadis. Janganlah kita alergi dengan itu semua, karena dikubur dan di akherat kita akan dimintai pertanggungjawaban atas semua yang kita lakukan.
Terkadang kita masih terbawa dengan propaganda penjajah atau mereka yang tidak suka dengan islam, sehingga begitu alergi dengan islam. Seolah-olah Islam itu hanya ada di masjid saja. Itulah propaganda penjajah yang masih kita pegang teguh.
Islam bisa hadir di masjid, pasar, jalan-jalan, pengadilan. Islam adalah Sumber dan dasar kehidupan. Ketika kita menjadikan islam sebagai dasar kehidupan Allah akan mengangkat dan memuliakan kita. Begitu pula jika kita berpaling dari al-qur'an maka yang terjadi pada kita adalah kehinaan.
Ustadz Ainur Rhain, penanggung jawab Syariah Kuttab Al-Fatih Jember