26 Juli 2020

Jangan Malu Menuqil


Oleh : Herman Anas

Menuqil dari bahasa arab fi'il madhi naqala bermakna mengutip. Ulama salaf bahkan sampai generasi saat ini banyak yang mengutip dari pendapat-pendapat sebelumnya. Tentu, hal ini membutuhkan menuntut ilmu dan membaca.

www.zazzle.com

Lahir dari generasi tersebut karya kitab-kitab yang menakjubkan. Telah sampai pada generasi saat ini istilah matn untuk konten inti. Isinya berupa poin-poin pendek. Berupa prosa (natsar) dan syair (puisi) yang mudah dihafalkan. Letaknya berada di luar kotak garis atau dipinggir.

Kalimat-kalimat yang sulit dimengerti mereka jelaskan dengan kitab syarh agar para awam mudah di dalam memahami ilmu kata-kata dalam kitab matn. Bahkan para ulama terdahulu melakukan analisis yang lebih mendalam terhadap syarah yang diberi nama kitab hasyiyah.

Bagaimana dengan generasi saat ini? Apakah hanya mencukupkan terhadap karya-karya para ulama terdahulu? Karena muncul perasaan semua sudah ditulis dan ilmu ilmu sudah disusun. Tidak, selama manusia hidup, kejadian-kejadian terus berkembang, sarana prasarana dst. maka persoalan terus ada, semua itu perlu di respon dan dijawab oleh umat Islam, terutama ahli ilmu.

Ulama terdahulu juga tidak mencukupkan dengan satu syarh suatu kitab. Mereka berlomba-lomba membuat penjelasan terbaik bahkan dengan sudut pandang yang berbeda atau dari fan (cabang) ilmu yang berbeda. Syarah shahih Bukhari yang kita ketahui mungkin tidak sampai puluhan, namun Allamah Imam Abdurrahman bin Sulaiman mengisahkan dari gurunya, bahwa syarah untuk kitab shahih muslim ada sekitar 200an dan yang setara Fathul Baari itu ada belasan kitab.

Siapa kita? Tidak ada apa-apanya. Banyaklah menuntut ilmu. Tekunlah membaca. Tidak usah menunggu menyusun sebuah ilmu baru lalu menulis, seperti Kitab Arrisalah, ushul fiqihnya Imam Syafi'i. Tidak juga dengan bahasa arab, jika belum mampu. Banyak juga karangan ulama nusantara berbahasa daerah dan bahasa Indonesia. Menuqillah dan tulislah dengan sudut pandang yang berbeda. Di dalam hal fiqih, penulis belum menemukan dan membaca fiqih berdasarkan usia. Yang banyak dan tersebar saat ini fiqih yang disusun ulama klasik berdasarkan urutan bab Thaharah, shalat, zakat, puasa, haji dst., atau tematik (maudhu'i) yang disusun ulama kontemporer. Ada banyak hal yang bisa ditulis. Tukillah dan mulailah semampunya.

Mengenal Kuttab

Kuttab ialah Lembaga pendidikan anak-anak usia 5 – 12 tahun yang mulai diaplikasikan sejak bulan Juni 2012, yang kurikulumnya menitik beratkan pada Iman dan Al-Qur’an. Kurikulum yang dirumuskan dalam diskusi rutin sejak 5 tahun silam dan dijadikan modul-modul panduan dalam pembelajaran. Lembaga yang menggali kurikulumnya dari kitab-kitab para ulama berlandaskan Al-Qur’an dan Assunah. Lembaga Pendidikan yang memprioritaskan tahapan pendidikan.


Konsep kuttab bukanlah hal yang baru, hanya sudah terlalu lama sejarah peradaban ini terbenam oleh debu-debu zaman. Al-Fatih berusaha untuk mengawali membuka kembali lembaran – lembaran sejarah itu yang terlipat. Maka lahirlah di tahun 2012, bermodal keyakinan berharap kebesaran.

POSKU

Blog ini dikelola oleh Persatuan Orangtua Santri Kuttab (POSKU) Al-fatih Jember

Kontak kami

Address: Jl. Kartini 52 Jember (Depan Upnormal) | Telp: (Penanggung Jawab) 0895-362-303030 / 0822-3376-9000

Denah

Denah
Klik kanan > Open image in new tab