Seringkali, bunda tak perlu solusi.
Hanya ingin didengarkan saja cerita-ceritanya atau menumpahkan keluh lelahnya.
Untuk menambah energi berjuang lagi di esok hari..
Maka Ayah.. berikan perhatian penuh pada cerita Bunda.
Tatap tajam mata Bunda, berikan tanggapan yang berkaitan dengan tema. Jangan terlihat nyeleneh keluar tema meski sambil menahan kantuk terasa.
Dengarkan curhatan Bunda meski sambil merem melek, tetaplah menyambut meski hanya dengan kalimat "begitu ya bunda"
Atau ketika energi masih terisi , maka berikan tanggapan sepenuh hati. Penuh empati. Dengarkan baik-baik..
Kalau tidak, jangan salahkan jika bunda akan curhat pada yang lain. Jangan salahkan jika bunda lebih memilih sosmed sebagai teman berbagi rasa..
Sungguh, Bunda bukannya mengeluh, bukan tidak ikhlas,
Bukan juga sekedar memenuhi target 20 ribu kata per hari sebagai fitroh wanita, tapi menumpahkan segala rasa.. meluapkan lelah yang pasti nanti akan sirna setelah Ayah meluangkan waktu untuk mendengarkannya.
Ketika Ayah memberikan dukungan sepenuh cinta.
Apalagi ketika Ayah memberikan hadiah untuk Bunda sholihah yang telah berjuang bergelut lelah.
Satu set gamis dan kerudung misalnya. Plus buku-buku dan seperangkat alat mendidik buah hati tercinta.
Atau hiasan bunga-bunga yang menyegarkan mata.
Yang bisa dipajang di dinding rumah menjadi mood booster melakukan dinas rumah; karier mulia bergaji surga.
Bunga sintetis atau bunga asli, boleh-boleh saja.
Sekarung kebutuhan rumah tangga (beras, minyak, gula, kecap ditambah bumbu Hallawa) plus cemilan mie kremes AnNauda' #belinyadiBazaf
Atau sekresek gorengan 500an (ote-ote, tahu isi, pisang goreng) plus bumbu petis pedasnya. Ditemani teh hangat buatan Ayah.
Mendengarkan cerita Bunda, istri tercinta sepanjang masa. Yang panjang ceritanya mungkin lebih panjang dari kereta.
MasyaaAllah pasti Bunda tambah tangguh semangatnya.
Dan yang utama, ketika para Ayah memahami bahwa kewajiban mendidik ananda adalah tanggung jawab berdua.
Kerjasama yang klop, insyaallah akan ringan dan bahagia terasa.
Indahnya rumah yang kita hidupkan taman surga di dalamnya. Berharap berkumpul hingga taman surga sesungguhnya..
#setelah membaca ini ndak boleh bilang pada Ayah. Nah ini lho Yah, makanya belikan bunda ini dan itu..
Disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di rumah nggih Bunda.
Apa yang Ayah berikan saat ini adalah kado terbaik untuk kita dan anak-anak.. Pemberian dari Allah melalui perantara peluh deras keringat Ayah mencari nafkah..
Yang bahkan berangkat pagi-pagi sekali, ketika pulang anak dan istrinya sudah terlelap dalam larutnya malam. Memendam rindu tak tertahan.
Mudah-mudahan kita menjadi istri yang pandai bersyukur atas setiap kebaikan suami.
Termasuk, saat sang Ayah meminta momong si kecil agar bunda dapat menikmati makan terlebih dulu selagi hangat..