13 November 2020

Tentang Syukur dan Ikhlas

Hari Jum'at beberapa bulan lalu, saya lupa tanggal persisnya.


Raut wajah mereka agak sedih saat menghitung jumlah uang kencleng (infaq jum'at). "Berapa ukh?" tanya Fulanah A pada sang Bendahara kelas yang menghitung uang. Sementara santri Akhwat lainnya duduk mengelilingi sambil menghitung ulang recehan uang logam.


"Cuma segini.." jawab sang Bendahara sedih.


 "Afwan ana lupa bawa, padahal tadi sudah disiapkan sama bunda ana." Jawab santri lainnya. 


"Iya, ana juga.. Afwan ketinggalan kenclengnya.."


"Biasanya jumlah uang kencleng kita banyak, ustadzah,  karena ukhti fulanah R isi kenclengnya penuh." Kata Fulanah S. 


"Iya, sampai susah ngambilnya saking penuhnya ya." Imbuh Fulanah B. 


"Kok bisa sampai banyak gitu ukh? Antum gak pernah jajan ya?" Tanya teman lainnya.


"Itu seringnya mamanya ana yang ngisi, tiap kali ana bisa bangun sebelum subuh tanpa dibangunkan, maka mama akan  ngisi 10ribu ke kencleng hari itu. Jadi kalau tiap hari ana bisa bangun sebelum subuh, tiap hari mama akan ngisi ke kencleng."


"MasyaaAllah, itu tanda syukur mama pada Allah nak, atas kenikmatan melihat putrinya bangun sebelum subuh tanpa dibangunkan." 


Teman-teman lain ikut menyahut, 

"Semoga antum istiqomah bangun subuh ya ukh, biar kelas kita infaqnya paling banyak. Eh.." sambil spontan menutup mulut dengan kedua tangannya.



"Kata ustadzah, niatnya harus diluruskan, jangan karena banyak-banyak an, yang penting ikhlas."


"Kalau bisa banyak dan ikhlas kan lebih baik, ya ustadzah?" tanya mereka menggebu. 


MasyaaAllah. . Deg. Saya menatap tanpa bisa menjawab.


"Tapi uang saku ana hanya seribu dan itu ana masukkan ke kencleng. Ana ndak jajan.. biar nanti sama Allah diganti  hadiah yang lebih bagus di surga."


MasyaaAllah... Inikah cara Engkau mengajar diri ini ya Allah dari lisan mereka.. yang tulus tanpa noda.. 


"Betul nak, bukan besaran nominalnya melainkan besaran keikhlasan antunna yang akan dinilai oleh Allah


Semoga Allah mengganti dengan hadiah yang istimewa atas setiap keikhlasan dan pengorbanan antunna.


Memberikan keberkahan bagi ilmu antunna hingga kelak menjadi cahaya bagi semesta.


#catataniman #qonuni1akhwat

Mengenal Kuttab

Kuttab ialah Lembaga pendidikan anak-anak usia 5 – 12 tahun yang mulai diaplikasikan sejak bulan Juni 2012, yang kurikulumnya menitik beratkan pada Iman dan Al-Qur’an. Kurikulum yang dirumuskan dalam diskusi rutin sejak 5 tahun silam dan dijadikan modul-modul panduan dalam pembelajaran. Lembaga yang menggali kurikulumnya dari kitab-kitab para ulama berlandaskan Al-Qur’an dan Assunah. Lembaga Pendidikan yang memprioritaskan tahapan pendidikan.


Konsep kuttab bukanlah hal yang baru, hanya sudah terlalu lama sejarah peradaban ini terbenam oleh debu-debu zaman. Al-Fatih berusaha untuk mengawali membuka kembali lembaran – lembaran sejarah itu yang terlipat. Maka lahirlah di tahun 2012, bermodal keyakinan berharap kebesaran.

POSKU

Blog ini dikelola oleh Persatuan Orangtua Santri Kuttab (POSKU) Al-fatih Jember

Kontak kami

Address: Jl. Kartini 52 Jember (Depan Upnormal) | Telp: (Penanggung Jawab) 0895-362-303030 / 0822-3376-9000

Denah

Denah
Klik kanan > Open image in new tab