20 Juli 2021

Istiqomah Berpuasa Sunnah

Oleh: Ustadzah Lini Astutik


Beberapa kali kami jumpai ketika waktu kudapan tiba, ada salah satu santri yang tidak membawa kudapan karena santri tersebut sedang berpuasa sunnah. 




Saat kudapanpun saya meminta ananda untuk membaca atau agak menjauh dari teman-temannya yang tidak berpuasa. Untuk melatih santri lainnya dalam menjaga adabnya dihadapan orang yang berpuasa dengan tidak makan dihadapannya.


Ternyata ananda tetap ingin bersama teman-temannya disaat kudapan meski sedang berpuasa. 


Masyaa Allah pemandangan seperti ini tidak hanya sekali, dua kali kami jumpai. Bahkan hampir setiap senin kamis dan hari-hari dimana disunnahkan untuk berpuasa ananda juga berpuasa. 


Tak pernah kami melihat keinginan dari ananda untuk membatalkan puasanya. Padahal ananda termasuk santri yang jarak rumah ke kuttab sangatlah jauh. Dari pagi sekitar pukul 05.00 hingga 05.30-an ananda harus bersiap-siap menanti jemputan. 


Belum lagi waktu kegiatan belajar dan kegiatan lainnya di kuttab hingga pukul 12.30 dilanjutkan   belajar mengaji sampai sore hari sekitar pukul 16.00. 


Masyaa Allah belum pernah kami dapati ananda mengeluh untuk membatalkan puasanya dikala seusianya belum mampu menjalankan puasa sunnah. Ananda senantiasa istiqomah menjalankannya.


Bahkan dihari-hari puasa sunnah lainnya seperti puasa syawal dan puasa lainnya kami perhatikan ananda menjalankannya. 


Masyaa Allah. . Sungguh iri hati ini ingin bisa istiqomah  seperti ananda. 


Sehingga muncul keinginan untuk berdialog dengan ananda. Saya menanyakan motivasi yang bisa memperkuat ananda menjalankan puasa sunnah.

 

Ternyata dorongan kuat ananda berpuasa sunnah adalah keteladanan dari orang tua yang tak pernah lelah memberikan contoh untuk ikut berpuasa sunnah.


Teladan dan dorongan dari Ayah Bundanya yang tak kenal lelah memberi contoh kepada ananda. Walaupun bunda tidak ikut berpuasa karena kondisi hamil tetapi bundanya berperan aktif membangunkan maupun memasakkan.


Sosok ayah juga senantiasa ananda teladani. Tidak cukup itu teladan yang ananda dapatkan. Di kelasnya pun ananda sering mendapati salah satu ustadz yang masyaa Allah beliau  istiqomah berpuasa sunnah. Sehingga bisa menjadi teladan bagi santri-santri beliau. 


Benarlah apa yang disampaikan di dalam Al Qur'an surat Luqman ayat 13-16. Tentang peran orang tua terutama ayah dalam hal mendidik anak.


Dan sesungguhnya dalam mendidik anak, yang dibutuhkan tidak hanya ilmu, tetapi contoh teladan baik dari orang tua sebagai pendidik di rumah juga membutuhkan teladan di sekolahnya untuk memperkuat keimanan santri dalam mengamalkan ilmunya demi menggapai rido Allah subhanahu wa ta'ala..


Ya Allah Bimbinglah kami...



#AdabSebelumIlmu

#ImanSebelumQur'an

#KA_3

#semesterlalu

Mengenal Kuttab

Kuttab ialah Lembaga pendidikan anak-anak usia 5 – 12 tahun yang mulai diaplikasikan sejak bulan Juni 2012, yang kurikulumnya menitik beratkan pada Iman dan Al-Qur’an. Kurikulum yang dirumuskan dalam diskusi rutin sejak 5 tahun silam dan dijadikan modul-modul panduan dalam pembelajaran. Lembaga yang menggali kurikulumnya dari kitab-kitab para ulama berlandaskan Al-Qur’an dan Assunah. Lembaga Pendidikan yang memprioritaskan tahapan pendidikan.


Konsep kuttab bukanlah hal yang baru, hanya sudah terlalu lama sejarah peradaban ini terbenam oleh debu-debu zaman. Al-Fatih berusaha untuk mengawali membuka kembali lembaran – lembaran sejarah itu yang terlipat. Maka lahirlah di tahun 2012, bermodal keyakinan berharap kebesaran.

POSKU

Blog ini dikelola oleh Persatuan Orangtua Santri Kuttab (POSKU) Al-fatih Jember

Kontak kami

Address: Jl. Kartini 52 Jember (Depan Upnormal) | Telp: (Penanggung Jawab) 0895-362-303030 / 0822-3376-9000

Denah

Denah
Klik kanan > Open image in new tab