20 Juli 2021

Bukan Asal Berkurban

Oleh: Gilig Pradhana 

"Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa".

 

Salah satu domba gemuk di peternakan AyoKurban dari Wuluhan Jember. Dijual melalui https://kurbaninaja.id/

Sebuah ayat dari Al-Qur'an surat Al-Maidah ayat 27 mengisahkan tentang dua macam pengurbanan, bukan tentang bentuknya, melainkan tentang kualitasnya.

 

Habil mencontohkan kurban yang terbaik, sedangkan Qabil justru memilih yang terburuk. Keduanya memang sama-sama berkurban, tapi ternyata tidak semua kurban diterima.

 

Apakah Kurban Kita Akan Diterima

 

Itulah yang harus menjadi pertimbangan saat kita memilih kurban. Dan ini bukan hanya di momen spesial, melainkan dalam keseharian kita.

 

Tatkala kita mendengar panggilan adzan, apakah kita akan memenuhinya dengan bersegera sholat atau bersantai-santai hingga ke ujung iqomah?

 

Saat kita melihat saudara semuslim membutuhkan bantuan, akankah kita membagi rizqi baik yang kita nikmati atau merogoh recehan di lipatan dompet?

 

Di kala berseteru dengan sahabat, apakah kita yang akan datang mendahului mencari keridhoan atau menunggu-nunggu di rumah menganggap diri selalu benar dan yang lain selalu salah?

 

Kita memiliki "ismail" dalam diri kita masing-masing.

 

Ada yang merasa berat dengan keluarganya, sangat mencintai istrinya, gemar menghitung hartanya, membangga-banggakan pekerjaannya, enggan berpisah dengan HP nya, semua kecintaan itu akan menjadi salah satu ujian yang akan diambil oleh Allah untuk melihat mana yang lebih dicintai; apakah Tuhan ataukah karunia-Nya?

 

Kurban Pilihan Para Nabi

 

Setiap kali diberikan pilihan beramal, para Nabi selalu memilih yang terbaik. Domba kurban Nabi Muhammad sholallahu ‘alayhi wa salam adalah yang gemuk. Namun tidak hanya dalam masalah hewan, Nabi Musa alayhi salam ketika diberi pilihan apakah memberikan mahar berupa bekerja 8 tahun ataukah 10 tahun, beliau memilih yang sempurna, yakni 10 tahun.

 

Ketika Allah memerintahkan Nabi Musa 'alayhissalam untuk memilih 70 orang terbaik di antara Bani Israil, kemudian ia (Musa) memanggil mereka agar menghadap-Nya untuk bermunajat dan menerima Taurat,  maka Nabi Musa 'alayhissalam bersegera memenuhi panggilan-Nya.

 

Karena cinta dan rindunya kepada Rabb-Nya, Nabi Musa 'alayhissalam meninggalkan kaumnya di belakang.

 

Maka, ketika telah sampai, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepadanya:

 

وَمَا اَعْجَلَكَ عَنْ قَوْمِكَ يَا مُوسَى  ِ قَالَ هُمْ أُلئِي عَلَى أَثَرِي وَ عَجِلْتُ إِلَيْكَ رَبِّ لِتَرْضَى

 

"Mengapa engkau datang lebih cepat dari kaummu wahai Musa ?" Musa menjawab: "Mereka sedang menyusul aku dan aku bersegera kepada Mu, wahai Rabb ku agar Engkau ridha kepadaku."

 

Kesempurnaan beramal inilah yang harus kita jadikan semangat, sebagaimana ayat “Fastabiqul Khoirot” (QS Al-baqarah 148), berlomba-lomba dalam kebaikan. Tentunya bila orang sedang berlomba, dia selalu berusaha menjadi yang nomor satu. Untuk itu tenaga yang dikerahkan akan sekuatnya, di ujung batas tertinggi, dan itulah maksud dari “semampunya”.

 

Balasan Kebaikan

 

Hari ini adalah hari yang sangat baik untuk memulai perlombaan itu. Marilah kita pacu diri dengan imbalan Allah atas amal sholih kita.

 

Ibunda Hajar alaiha salam, dalam terik panas kehausan, berlari dari Shofa ke Marwa bolak-balik demi mendapatkan tanda-tanda kehidupan kemudian di puncaknya diganjar Allah dengan zam-zam, yang penuh berkah tidak hanya buat sang ibu dan anak, bahkan untuk miliaran umat Islam di sepanjang zaman. Lahirlah syariat “sa’i” yang diikuti para jamaah haji dari tahun ke tahun meniru apa yang dilakukannya. Pahala para jamaah itu mengalir kepada ibunda Hajar, satu per satu, terus mengalir hingga entah kapan.

 

Ayah dan anak, nabi Ibrahim dan nabi Ismail alayhuma salam, berkurban nyawa, sebuah pengurbanan yang paling berat dalam sepanjang sejarah manusia. Dan perintah itu ditunaikan dengan sempurna, kemudian diganjar Allah dengan domba yang besar, kemudian lahirlah syariat berkurban yang diikuti pula oleh kaum Muslimin sepanjang zaman. Setiap ampunan yang dianugerahkan kepada setiap bulu hewan kurban, mengalir pula untuk sang teladan.

 

Maka marilah berkurban…

 

Mungkin dari berkurban waktu tidur kita di malam hari, untuk bangun sholat tahajjud… barangkali akan menjadi teladan bagi anak cucu kita, yang pahalanya Allah alirkan juga kepada kita.

 

Bisa juga dari kebiasaan kita bersusah-payah mengumpulkan keluarga di waktu maghrib, untuk mengajarkan mereka Al-Qur’an… mungkin akan menjadi inspirasi, di antara anak cucu kita ada yang menjadi guru mengaji, dosen bahasa Arab, ulama tafsir yang mengajar ummat, kemudian Allah perkenankan pahala-pahala mereka abadi untuk kita.

 

Kurban apa pun itu, niatkanlah ikhlas untuk Allah, dan berikanlah yang terbaik, bukan yang asal-asalan. Karena kalau Allah ridho… balasannya akan jauuuh… lebih baik dari apa yang telah kita kurbankan.

 Ya Allah bimbinglah kami...

Wallahu a’lam bish showab.

Mengenal Kuttab

Kuttab ialah Lembaga pendidikan anak-anak usia 5 – 12 tahun yang mulai diaplikasikan sejak bulan Juni 2012, yang kurikulumnya menitik beratkan pada Iman dan Al-Qur’an. Kurikulum yang dirumuskan dalam diskusi rutin sejak 5 tahun silam dan dijadikan modul-modul panduan dalam pembelajaran. Lembaga yang menggali kurikulumnya dari kitab-kitab para ulama berlandaskan Al-Qur’an dan Assunah. Lembaga Pendidikan yang memprioritaskan tahapan pendidikan.


Konsep kuttab bukanlah hal yang baru, hanya sudah terlalu lama sejarah peradaban ini terbenam oleh debu-debu zaman. Al-Fatih berusaha untuk mengawali membuka kembali lembaran – lembaran sejarah itu yang terlipat. Maka lahirlah di tahun 2012, bermodal keyakinan berharap kebesaran.

POSKU

Blog ini dikelola oleh Persatuan Orangtua Santri Kuttab (POSKU) Al-fatih Jember

Kontak kami

Address: Jl. Kartini 52 Jember (Depan Upnormal) | Telp: (Penanggung Jawab) 0895-362-303030 / 0822-3376-9000

Denah

Denah
Klik kanan > Open image in new tab