Tentang Rencana: Nak, jika hari ini kalian bersatu memikirkan kelas ini. Maka esok, tentang ummat ini. |
Semangat karena Allah...
"Ayo sekarang kita belajar
menulis huruf M”ajakku.
Salah satu santri ikhwan,
mengacungkan tangan, “capek ustadzah..", disusul kemudian santri ikhwan
lainnya menimpali “lapar ustadzah, habis ini makan siang?"
Kuhela nafas, belum sempat lisan ini menjawab, Halimah
mengacungkan tangan, “Ustadzah, kalau kita capek dapat pahala?”
MasyaaAllah.. deg... Allah gerakkan lisan bidadari kecil ini untuk
menguatkan kembali semangat kami.
“Benar halimah, kalau capeknya dalam kebaikan, seperti menuntut
ilmu insyaaAllah dapat pahala.” Kujawab sambil terus bersyukur dalam hati
kecilku atas pertemuanku dengan para calon “pemimpin besar” generasi
kegemilangan Islam masa depan.
Athifa mengacungkan tangan, “Kalau pahalanya banyak bisa masuk
surga, ustadzah?”
Aku mengangguk mantab sambil
terus tersenyum penuh syukur. "InsyaaAllah".
“Kalau di surga sudah nggak
capek?”Tanya santri ikhwan yang awalnya lesu tadi.
"Nggak capek, kalau sudah
di surga waktunya istirahat. Di sana enak, mau apa saja ada.”
“Ada es krimnya?”Tanyanya.
"Saya mau durian sama baju
yang buanyaaak”kata Athifa. “
"Aku juga mau baju-baju
sama kue di surga”kata Shabira.
“Ada spiner nya juga?”Tanya
fadi. “
“Spiner itu apa nak?”
"Itu lho ustadzah, yang
bisa muter-muter. Kelap kelip bagusss”sambil jari telunjuknya diputar-putar
meragakan. Oalah.. baru ngeh.
"Lebih bagusss kalau yang
ada di surga.”
"Kita ingin masuk surga,
horeee” serentak mereka mengepalkan tangan tanda semangat.
"Aamiin...”
“Jadi anak-anak harus siap
capek ya kalau ingin surga. Sebelum berangkat ke kuttab, dari rumah berniat
untuk menuntut ilmu karena Allah. InsyaaAllah sepanjang perjalanan akan terus
didoakan oleh malaikat, ikan-ikan di lautan dan seluruh makhluk Allah. Apalagi
yang rumahnya jauh dari kuttab, pahalanya tambah banyak. Karena harus bangun
lebih pagi, persiapan lebih awal dan lelahnya perjalanan jauh yang ditempuh”
“Kayak fahmi ustadzah, rumahnya
jauh di Wuluhan” kata santri ikhwan yang lain. "Berapa jam perjalanan dari
rumah fahmi ke kuttab? “
“30 jam “jawab fahmi..
"Aku juga jauh ustadzah,
naik motor”, “aku naik mobil anjem", “malaikatnya ikut naik mobil
juga ustadzah?”
“iya.. yang rumahnya dekat juga
dapat pahala yang banyaaaaak karena niatnya semata-mata ikhlas belajar karena
Allah.”Jawabku.
Aku tersenyum.. haru mendengar
celetukan-celetukan polos di usia 5 & 6 tahun yang penuh dengan ruh
keimanan, Allah yang menggerakkan hati mereka..
"Jangan lupa besok berniat
ya, anak-anak berangkat ke kuttab untuk menuntut ilmu karena Allah.. Se-ma-ngat
!!!!! “
"Semangat karena Allah
!!!!”Jawab mereka kompak...