BERNIAGA DENGAN ALLAH
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا
هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ. تُؤْمِنُونَ
بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ
وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ. يَغْفِرْ
لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ
وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu
perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya dengan harta dan
jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya. Niscaya Allah
akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di
surga ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar.” (QS. ash-Shaff: 10-12).
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ
كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا
وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ. لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ
وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ
“Sesungguhnya, orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (al-Qur’an),
mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan
kepada mereka, dengan diam-diam maupun terang-terangan, mereka itu mengharapkan
perniagaan yang tidak akan merugi. Agar Allah menyempurnakan kepada mereka
pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Faathir: 30).
Begitu cepat Rasululloh sholallahu ‘alayhi wa salam membangun
Peradaban Islam. Umur negara Islam belum sampai 10 tahun tapi sudah berani
berhadap-hadapan dengan raksasa Persia dan Romawi. Apakah rahasia di balik itu
semua? Ternyata Rasululloh SAW berhasil mendidik orang-orang yang kuat, baik
kuat iman maupun kuat maalnya (Harta).
Tidak dapat dipungkiri bahwa
keberadaan para dermawan inilah yang membiayai lahirnya peradaban Islam.
Khalifah Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf dll, mereka tidak hanya
menyedekahkan harganya, tapi mereka juga membiayai lahirnya peradaban Islam.
Perdagangan yang mereka lakukan ini adalah perniagaan dengan Allah yang tidak
akan pernah rugi. Perniagaan yang membawa keberkahan. Tidakkah kita lihat
rekening atas nama khalifah Utsman bin Affan masih ada hingga kini. Masih terus
berkembang dan mengalir. 14 Abad, Harta itu masih memberikan manfaat, pahala
itu terus mengalir menjumpai Utsman. Hingga detik ini. Subhanallah.
Ayah Bunda, Apa yang Antum lakukan sebagai tawaf tidak hanya
membiayainya pendidikan Al-Fatih. Antum
melakukan pekerjaan luar biasa. Antum
sekarang sedang berniaga dengan Allah. Antum
sedang membiayai bangkitnya peradaban Islam.
Di saat para pebisnis sibuk
menghitung laba dunia. Maka di saat yang sama, para penduduk langit sibuk
menghitung laba akhirat Antum.
Sehingga keberkahan selalu mengalir. Rizki pun akan terus mendatangi Antum.
Selamat Allah telah memuliakan Antum menjadi pewaris Utsman. Menjadi
pewaris yang membiayai kebangkitan Islam.
Ustadz Ainur Rhain
Penanggung Jawab Syariah Kuttab
Al-Fatih Jember