10 Desember 2017

Ketidakadilan Dunia Media atas Penjajahan Israel di Palestina (Seri Palestina ke-4)


Untuk menguasai tanah Palestina, Israel merancang untuk menjatuhkan umat Islam. Dalam hal ini kekuasaan Islam yang kuat adalah Turki Ustmani, karena wilayah Palestina saat itu berada di tangan Turki Utsmani. Memasuki awal abadke-20, pasukan Turki Utsmani tidak dapat berbuat banyak dalam menghadapiagresi negara-negara Eropa, dalam hal ini otak dibalik itu semua adalah Yahudi. Faktor lain karena umat Islam tidak berupaya mempertahankan persatuan untuk seluruh umat Islam (Pan-Islamisme). Umat Islam justru termakan isu konsep negara bangsa (nation state) yang dipropagandakan oleh Barat. Maka imbasnya adalah di penghujung abad 19, dan hingga awal memasuki abad 20, umat Islam amat tergiur dengan kemerdekaan negerinya masing-masing.
Dari sini dapat digambarkan bahwa Turki Utsmani mendapat serangan dari eksternal dan internal. Serangan dari eksternal yaitu dari yang ingin menjarah sebagian wilayah kekuasaannya. Sedangkan permasalahan dari dalam Umat Islam yang sudah amat tertarik untuk melepaskan diri dari kepemimpinan dan kekhalifahan Turki Utsmani. Duahalinilah yang membawa petaka bagi kehancuran umat Islam dalam upaya mempertahan diri dari serangan Barat. Maka termasuk di dalamnya adalah Palestina yang ingin melepaskan dari Turki Utsmani kemudian mereka menghadapi Zionis Yahudi yang “pulang kampung” dari perantauan lama keturunan merekadi berbagai negara Eropa dan Amerika.
Pada tahun 1897 M Yahudi mendirikan organisasi Zionis Dunia (World Zionist Organization). Tujuan utama organisasi ini adalah mendirikan Negara bagi bangsa Yahudi di tanah Palestina. Rencana Zionis ini diprakarsai oleh tokoh Zionis (Chief Zionist Negotiator), Dr. C. Wheizman dan mendapat dukungan dari Zionis British atau Britain (Inggris). Berbagai cara dilakukan Zionis untuk mendirikan negara. Mulai dari promosi atau mengajak orang Yahudi untuk pulang ke tanah mereka, menguatkan jalinan kebangsaan antara mereka hingga membentuk kekuatan militer.
Pada tahun 1917 menteri luar negeri Britania Raya atau Inggris, Arthur James Balfour menyetujui pendirian Negara Israel di Palestina. Surat persetujuan ini kemudian dikenal dengan Deklarasi Balfour. Deklarasi Balfour membuat Yahudi di seluruh dunia semakin bersemangat, terutama di Eropa Timur untuk menyokong upaya mewujudkan bagi Yahudi di Palestina memiliki negara merdeka yang diberi nama Israel.
Sebelum adanya Deklarasi Balfour Yahudi sedah berusaha keras untuk menguasai Palestina. Salah satu cara yang ditempuh adalah membeli tanah di Palestina dan usaha lainnya sebagai provokasi. Janji Balfour penuh dengan kezaliman, ketidakadilan terhadap hak-hak bangsa Palestina; perampasan tanah.
Palestina baru berpindah tangan dari orang Arab-Islam kepada orang-orang Yahudi setelah mereka mendeklarasikan Israel sebagai satu Negara merdeka pada tanggal 15 Mei 1948. Setelah berdiri Israel terus berperang dengan Negara Arab lainya untuk memperluas wilayahnya. Seperti peperangan pada 1967, yaitu peperangan antara Israel dan beberapa negara Islam, seperti Mesir, Yordania, Suriah, Bairut, Arab Saudi, Irak danPalestina. Gabungan Negara-Negara Islam itu  tidak dapat berbuat banyak. Bahkan semakin memperkokoh keberadaan Negara Isarel.
Palestina dengan senjata seadanya mendirikan beberapa organisasi untuk membebaskan mereka dari cengkraman penajajah Israel diantarnya adalah Fatah, Hamas organisasi pembebeasan Palestina (PLO). Israel terus berusaha mengusir, menghancurkan dan melenyapkan bangsa Palestina dari tanah Palestina. Berbagai perjanjian ditandatangani tapi itu tidak membuat Israel berhenti untuk menguasai tanah Palestina. Namun dunia menganggap hamas sebagai organisasi teroris, padahal organisasi itu berdiri untuk membela Palestina dari penjajahan Israel. Itulah ketidakadilan dunia.
Wilayah Palestina semakin mengecil dari tahuan ke tahun. Dan terus mengalami peperangan dan blokade militer. Pada tahun 2007 Jalur Gazadi blokade dari darat, laut, dan udara oles israel.Wilayah daerah ini tidak mencapai setengah luas Jakarta dan padat di huni oleh lebih dari 1,5 juta populasi. Penduduknya dipaksa bergantung hidup dari bantuan kemanusiaan yang aksesnya juga dibatasi oleh tentara Israel. Banyak orang menyebut wilayah jalur pantai ini sebagai “Penjara paling besar di dunia” (the biggest prison in the word).
            Penjajahan israel di Palestina dan isolasi yang dilakukanya membuat bangsa Palestina kesulitan dalam melakukan perlawanan. Salah satu hal yang dilakukan Palestina atas penjajahan dan penindasan itu adalah dengan turun ke jalan dan membunuh tentara atau polisi Israel. Hal ini dilkakukan setelah munculnya banyak pembunuhan dan penyerangan Israel atas Palestina.
   Israel dan dunia menganggap apa yang dilakukan Palestina sebagai teroris. Padahal mereka hanya melakukan pertahanan. Apa yang dilakukan Palestina ini membuat warga israel dihantui ketakutan. Sementara dunia seolah menutup mata atas apa yang dilakkan israel tetapi membela israel dari aksi balasan Palestina. Seperti pandangan Diploma Rusia atas Israel yang menganggap gelombang kekerasan Palestina atas Israel tidak memberi harapan perdamaian. Itulah ketidakadilan dunia atas Palestina. Mereka selalu menganggap Palestina melakukan kejahatan tetapi menganggap apa yang dilakukan Israel sebagai sebuah pembelaan.
Bahkan kita melihat ketidakadilan itu datang dari media Indonesia. Seperti dilaporkan bahwa Tempo memberitakan pasukan Israel dilaporkan tengah melancarkan serangan ke Gaza Palestina. Serangan itu dilakukan setelah serangan roket dari Gaza yang menerjang wilayah yang tidak berpenghuni di Sdrot, Israel.“Jum’at 24 April 2015 Tank-Tank Israel dikerahkan untuk menembaki  sebuah kamp pelatihan militer Gaza di utara milik sayap militer Hamas. Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Peter Lerner, melalui akaun twiternya mengatakan: dalam menanggapi serangan roket terhadap israel, #IDF menargetkan infraktuktur teroris di #gaza utara”
Sementara itu umat Islam tidak bisa berbuat banyak. Apa yang dilakukan baru sebatas baikot. Dalam konferensi tingkat tinggi darurat Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Jakarta dikeluarkan Jakarta Declaration yang berisi pemboikotan barang-barang yang diproduksi Israel disekitar wilayah pendudukan pelestina, di jalur Gaza.

Oleh: Ustadz Ainur Rhain. Lanjut ke Seri ke-5

Mengenal Kuttab

Kuttab ialah Lembaga pendidikan anak-anak usia 5 – 12 tahun yang mulai diaplikasikan sejak bulan Juni 2012, yang kurikulumnya menitik beratkan pada Iman dan Al-Qur’an. Kurikulum yang dirumuskan dalam diskusi rutin sejak 5 tahun silam dan dijadikan modul-modul panduan dalam pembelajaran. Lembaga yang menggali kurikulumnya dari kitab-kitab para ulama berlandaskan Al-Qur’an dan Assunah. Lembaga Pendidikan yang memprioritaskan tahapan pendidikan.


Konsep kuttab bukanlah hal yang baru, hanya sudah terlalu lama sejarah peradaban ini terbenam oleh debu-debu zaman. Al-Fatih berusaha untuk mengawali membuka kembali lembaran – lembaran sejarah itu yang terlipat. Maka lahirlah di tahun 2012, bermodal keyakinan berharap kebesaran.

POSKU

Blog ini dikelola oleh Persatuan Orangtua Santri Kuttab (POSKU) Al-fatih Jember

Kontak kami

Address: Jl. Kartini 52 Jember (Depan Upnormal) | Telp: (Penanggung Jawab) 0895-362-303030 / 0822-3376-9000

Denah

Denah
Klik kanan > Open image in new tab