10 Desember 2017

Pelajaran dari Ayah dan Anak yang Menjadi Nabi


Indah rupamu bak purnama, suci hatimu bak mentari

Yusuf adalah manusia terbaik (ditinjau dari nasabnya) karena beliau adalah seorang nabi yang mempunyai ayah seorang nabi(Nabi Ya'qub), kakeknya (Nabi Ishak) juga seorang nabi bahkan buyutnya juga seorang nabi (Nabi ibrahim).

Dari awal nabi Ya'qub sudah tahu tipu muslihat anak-anaknya terhadap Yusuf kecil. Salah satu yang sangat nampak adalah Ketika mereka terus menerus meminta dan memohon agar Yusuf diajak menggembala. Kenapa Nabi Ya’qub tetap bersikeras tidak mengizinkan Yusuf ikut bersama mereka? Tidak lain dan tidak bukan karena Nabi Ya'qub sudah tahu kalau Yusuf suatu saat akan menjadi nabi. Ia tidak mau terjadi apa-apa pada anak kecilnya itu.

Dari manakah nabi Ya'qub tahu kalau Yusuf adalah manusia pilihan? Dari mimpi ketika Yusuf masih kecil. Nabi Ya'qub tahu dan diam tidak bercerita karena ia khawatir dengan keselamatan Yusuf. Inilah kenapa Nabi Ya'qub begitu menaruh perhatian dan Kasih sayang yang mendalam kepada Yusuf, hingga semua saudaranya dengki.

Kita kembali kepada cerita Yusuf. Karena terus didesak akhirnya Nabi Ya'qub mengizinkan Yusuf ikut bersama saudaranya. Mari kita simak ceritanya dalam al-qur'an. "Dia (Ya'qub) berkata, sesungguhnya kepergian kamu bersama dia (Yusuf) sangat menyedihkan ku. Dan aku khawatir dia dimakan srigala, sedangkan kamu lalai". Yusuf kala itu masih sangat kecil sehingga dimungkinkan dia belum bisa menjaga diri.

Mereka menjawab ucapan ayahnya itu. "Jika dia dimakan srigala, padahal kami kelompok yang kuat. Kalau demikian tentu kami orang-orang yang rugi". Mereka membuat makar dan tipu daya. Allah mengamini kepura-puraan mereka. Akibatnya setelah peristiwa hilangnya Yusuf hidup mereka malah menderita. Mereka merugi sebagimana apa yang diucapkannya. Mereka menyingkirkan Yusuf dan berharap setelah Yusuf tersingkir, Kasih sayang ayahnya sepenuhnya akan dilimpahkan untuk mereka semua. Yang terjadi justru diluar dugaan mereka. Mereka sengsara hampir sepanjang hidupnya. Lalu bagaimana dengan Yusuf? Apakah dia juga sengsara? Kita bahas nanti.

Pelajaran disini adalah jangan berniat untuk menjatuhkan atau menyingkirkan orang lain. Karena jika kita melakukannya maka pada dasarnya kita telah menjatuhkan diri kita sendiri. Dan orang yang kita jatuhkan akan mendapatkan kemuliaan. Inilah yang terjadi pada saudara-saudara Yusuf. Mereka mendapatkan kehinaan dan kesengsaraan karena rencana jahat menghilangkan orang lain.

Begitu mereka sudah pergi jauh dari ayahnya dan tidak terlihat. Mereka langsung mencela dan memperlakukan Yusuf secara hina, baik dengan tindakan maupun ucapan. Mereka melampiaskan kekesalan yang selama ini terpendam. Saudara-saudara Yusuf sudah besar sedangkan Yusuf masih kecil.

Inilah langkah awal dari pendidikan yang harus ditempah Yusuf. selama ini ia hidup dalam kenyamanan. Allah mengeluarkan Yusuf hingga bertahun-tahun. Diterpa berbagai pendidikan, unjian dan cobaan hingga kemudian menjadi nabi. Pelajaran dari ini adalah Allah mempunyai rencana yang terbaik buat anak-anak kita. ada masanya anak keluar untuk menuntut ilmu. ketika masanya anak kita untuk merantau keluar maka izinkan dia keluar menuntut ilmu dengan aman. Ada pepatah " air yang diam ditempat dan tidak mengalir ia akan busuk dan berubah warna. Sebaiknya air yang mengalir, ia akan jernih dan memberikan manfaat". Cerita ini hampir sama dengan musa muda yang dikeluarkan oleh Allah dari istana megah, agar dia belajar pada nabi syu'aib.

Nabi Yusuf kemudian dilemparkan ke dalam sumur. Kemudian ditemukan oleh saudagar. Sementara saudara-saudaranya datang ke ayahnya dengan membawa baju gamis yang berlumuran darah palsu. Mereka bercerita kalau Yusuf dimakan srigala dengan linangan air mata palsu.

Maka nasehat ulama. Jangan tertipu oleh tangisan orang-orang yang pura-pura didholimi. Karena bisa jadi yang menangislah yang berbuat kezhaliman.

Inilah makar rencana jahat, Allah akan selalu menunjukkan hambaNya jalan kebenaran. Mereka melumuri baju Yusuf dengan dari kambing. Namun Allah memberi tahu Nabi Ya'qub akan hal itu. Tanda kecurigaan itu adalah baju Yusuf yang masih utuh. Mereka lupa merobek baju Yusuf. Saat tanda-tanda kecurigaan mulai nampak, ayah mereka mulai memahami apa sebenarnya yang mereka perbuat. Karena sang ayah tahu betul mereka memusuhi dan dengki dengan Yusuf.

Maka nabi Ya'qub berkata "sebenarnya hanya dirimu sendirilah yang memandang baik urusan buruk itu. Maka hanya bersabar itulah yang terbaik (bagiku). Dan kepada Allah saja memohon pertolongan-Nya terhadap yang kamu ceritakan.

Hikmah dan pelajaran nya adalah. Ketika seorang ayah mengetahui kesalahan anaknya, maka hendaklah ditegur. Teguran kesalahan terhadap anak jangan mengakibatkan menjadi kesalahan yang berikutnya atau bahkan menambah keruwetan dan kerenggangan hubungan anak dan ayah. Lihatlah betapa santun dan tenangnya nabi Ya’qub menegur anaknya yang ia ketahui telah melakukan kesalahan. Ia memilih mengadukan ini kepada Allah.

Allah menyelamatkan Yusuf dari sumur. Namun Allah tidak mengembalikannya kepada orang tuanya. Takdir yang sudah tertulis mengarahkannya menuju Mesir. Tempat ia menerima tempaan dan pendidikan. Begitu terkesannya Yusuf dengan negeri itu hingga ia suatu saat ketika ia menyambut ayah dan keluarganya ia berkata "masuklah kamu ke negeri Mesir, insyaallah dalam keadaan aman”.

Yusuf kemudian dijadikan budak dan diperjual belikan. Ia bahkan dijual dengan harga murah. Kemudian orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya. Berikanlah kepada dia tempat (layanan) yang baik. Yaitu perlakukan dia dengan baik. Mudah-mudahan ia bermanfaat bagi kita atau kita ambil sebagai anak.

Inilah Kasih sayang dari Allah kepada Yusuf. Ia dipertemukan dengan seorang pemimpin yang bijaksana dan pandai tata kelola, darinya Yusuf belajar kepemimpinan. Ia hidup dengan Keluarga yang menyayanginya. Sebelumnya Yusuf adalah budak. Maka jangan terlalu berkecil hati bila mendapati hidupmu kini sengsara atau miskin. Yusuf pernah lebih miskin dan melarat dari engkau. Yusuf pernah lebih hina karena menjadi budak. Yusuf pernah hidup diperjual belikan tanpa ada ayah ibu dan saudara yang melindunginya. Yusuf pernah hidup terasing sejak kecil pindah-pimdah tempat. Masikah kau mengeluh? Sangat mudah bagi Allah untuk merubah hamba-nya. Sekejap pun bisa. Hanya saja, Layakkah kita ditolong Allah sedangkan kita masih bergumul dengan dosa dan kemaksiatan.

Penduduk Mesir yang membeli Yusuf adalah orang yang baik. Ia adalah menteri yang baik. Seluruh Harta dan simpanannya diserahkan kepada Yusuf. Hal ini karena sifat amanah dari Yusuf. Allah mengantarkan Yusuf kepadanya untuk belajar bagaimana mengelola keuangan kepada ahlinya. Inilah salah satu ilmu yang dimiliki Yusuf yang kelak berguna untuk menyelamatkan Mesir dari musibah kelaparan.

Lihatlah bagaimana Allah mengatur semua ini. Anak kecil dijauhkan dari keluarga kemudian dijadikan budak. Lalu menjadi anak angkat menteri. Darinya mantan budak itu belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin.

Firman Allah "dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeriku (Mesir)". Yaitu kami takdirkan keluarga penguasa Mesir berbuat baik dan memperhatikan Yusuf. Seperti itu pula Allah memberikan kedudukan terhormat Yusuf di Mesir. "Dan kami ajarkan kepadanya takwil mimpi".

Ketika usia dewasa Allah memberikan kepadanya kekuasaan ilmu dan ilmu. Demikian kami beri balasan kepada orang yang baik.

Inilah kisah orang yang dibuang dan disingkirkan, namun justru mendapatkan kehormatan dan kedudukan. Allah menghadirkan Yusuf untuk belajar kepada penguasa Mesir bagaimana cara pengelolaan keuangan Negara, yang mana ilmu itu tidak akan dijumpainya di tempat asal kelahirannya. Ilmu itu kelak akan bermanfaat untuk menyelamatkan ribuan penduduk Mesir dari kelaparan dan kemarau panjang penjara.

Ketika Yusuf sudah hidup dalam kemapanan maka Allah menguji ia hidup dalam kekurangan berikutnya. Bahkan lebih melarat lagi. Bagaimana kisah selanjutnya?

Mengenal Kuttab

Kuttab ialah Lembaga pendidikan anak-anak usia 5 – 12 tahun yang mulai diaplikasikan sejak bulan Juni 2012, yang kurikulumnya menitik beratkan pada Iman dan Al-Qur’an. Kurikulum yang dirumuskan dalam diskusi rutin sejak 5 tahun silam dan dijadikan modul-modul panduan dalam pembelajaran. Lembaga yang menggali kurikulumnya dari kitab-kitab para ulama berlandaskan Al-Qur’an dan Assunah. Lembaga Pendidikan yang memprioritaskan tahapan pendidikan.


Konsep kuttab bukanlah hal yang baru, hanya sudah terlalu lama sejarah peradaban ini terbenam oleh debu-debu zaman. Al-Fatih berusaha untuk mengawali membuka kembali lembaran – lembaran sejarah itu yang terlipat. Maka lahirlah di tahun 2012, bermodal keyakinan berharap kebesaran.

POSKU

Blog ini dikelola oleh Persatuan Orangtua Santri Kuttab (POSKU) Al-fatih Jember

Kontak kami

Address: Jl. Kartini 52 Jember (Depan Upnormal) | Telp: (Penanggung Jawab) 0895-362-303030 / 0822-3376-9000

Denah

Denah
Klik kanan > Open image in new tab