Indah rupamu bak
purnama, suci hatimu bak mentari
Yusuf adalah manusia terbaik (ditinjau dari nasabnya) karena
beliau adalah seorang nabi yang mempunyai ayah seorang nabi(Nabi Ya'qub),
kakeknya (Nabi Ishak) juga seorang nabi bahkan buyutnya juga seorang nabi (Nabi
ibrahim).
Dari awal nabi Ya'qub sudah tahu tipu muslihat anak-anaknya
terhadap Yusuf kecil. Salah satu yang sangat nampak adalah Ketika mereka terus
menerus meminta dan memohon agar Yusuf diajak menggembala. Kenapa Nabi Ya’qub
tetap bersikeras tidak mengizinkan Yusuf ikut bersama mereka? Tidak lain dan
tidak bukan karena Nabi Ya'qub sudah tahu kalau Yusuf suatu saat akan menjadi
nabi. Ia tidak mau terjadi apa-apa pada anak kecilnya itu.
Dari manakah nabi Ya'qub tahu kalau Yusuf adalah manusia
pilihan? Dari mimpi ketika Yusuf masih kecil. Nabi Ya'qub tahu dan diam tidak
bercerita karena ia khawatir dengan keselamatan Yusuf. Inilah kenapa Nabi
Ya'qub begitu menaruh perhatian dan Kasih sayang yang mendalam kepada Yusuf,
hingga semua saudaranya dengki.
Kita kembali kepada cerita Yusuf. Karena terus didesak
akhirnya Nabi Ya'qub mengizinkan Yusuf ikut bersama saudaranya. Mari kita simak
ceritanya dalam al-qur'an. "Dia (Ya'qub) berkata, sesungguhnya kepergian
kamu bersama dia (Yusuf) sangat menyedihkan ku. Dan aku khawatir dia dimakan
srigala, sedangkan kamu lalai". Yusuf kala itu masih sangat kecil sehingga
dimungkinkan dia belum bisa menjaga diri.
Mereka menjawab ucapan ayahnya itu. "Jika dia dimakan
srigala, padahal kami kelompok yang kuat. Kalau demikian tentu kami orang-orang
yang rugi". Mereka membuat makar dan tipu daya. Allah mengamini
kepura-puraan mereka. Akibatnya setelah peristiwa hilangnya Yusuf hidup mereka
malah menderita. Mereka merugi sebagimana apa yang diucapkannya. Mereka
menyingkirkan Yusuf dan berharap setelah Yusuf tersingkir, Kasih sayang ayahnya
sepenuhnya akan dilimpahkan untuk mereka semua. Yang terjadi justru diluar
dugaan mereka. Mereka sengsara hampir sepanjang hidupnya. Lalu bagaimana dengan
Yusuf? Apakah dia juga sengsara? Kita bahas nanti.
Pelajaran disini adalah jangan berniat untuk menjatuhkan
atau menyingkirkan orang lain. Karena jika kita melakukannya maka pada dasarnya
kita telah menjatuhkan diri kita sendiri. Dan orang yang kita jatuhkan akan
mendapatkan kemuliaan. Inilah yang terjadi pada saudara-saudara Yusuf. Mereka
mendapatkan kehinaan dan kesengsaraan karena rencana jahat menghilangkan orang
lain.
Begitu mereka sudah pergi jauh dari ayahnya dan tidak
terlihat. Mereka langsung mencela dan memperlakukan Yusuf secara hina, baik
dengan tindakan maupun ucapan. Mereka melampiaskan kekesalan yang selama ini
terpendam. Saudara-saudara Yusuf sudah besar sedangkan Yusuf masih kecil.
Inilah langkah awal dari pendidikan yang harus ditempah Yusuf.
selama ini ia hidup dalam kenyamanan. Allah mengeluarkan Yusuf hingga
bertahun-tahun. Diterpa berbagai pendidikan, unjian dan cobaan hingga kemudian
menjadi nabi. Pelajaran dari ini adalah Allah mempunyai rencana yang terbaik
buat anak-anak kita. ada masanya anak keluar untuk menuntut ilmu. ketika
masanya anak kita untuk merantau keluar maka izinkan dia keluar menuntut ilmu
dengan aman. Ada pepatah " air yang diam ditempat dan tidak mengalir ia
akan busuk dan berubah warna. Sebaiknya air yang mengalir, ia akan jernih dan
memberikan manfaat". Cerita ini hampir sama dengan musa muda yang
dikeluarkan oleh Allah dari istana megah, agar dia belajar pada nabi syu'aib.
Nabi Yusuf kemudian dilemparkan ke dalam sumur. Kemudian
ditemukan oleh saudagar. Sementara saudara-saudaranya datang ke ayahnya dengan
membawa baju gamis yang berlumuran darah palsu. Mereka bercerita kalau Yusuf
dimakan srigala dengan linangan air mata palsu.
Maka nasehat ulama. Jangan tertipu oleh tangisan orang-orang
yang pura-pura didholimi. Karena bisa jadi yang menangislah yang berbuat
kezhaliman.
Inilah makar rencana jahat, Allah akan selalu menunjukkan
hambaNya jalan kebenaran. Mereka melumuri baju Yusuf dengan dari kambing. Namun
Allah memberi tahu Nabi Ya'qub akan hal itu. Tanda kecurigaan itu adalah baju Yusuf
yang masih utuh. Mereka lupa merobek baju Yusuf. Saat tanda-tanda kecurigaan
mulai nampak, ayah mereka mulai memahami apa sebenarnya yang mereka perbuat.
Karena sang ayah tahu betul mereka memusuhi dan dengki dengan Yusuf.
Maka nabi Ya'qub berkata "sebenarnya hanya dirimu
sendirilah yang memandang baik urusan buruk itu. Maka hanya bersabar itulah
yang terbaik (bagiku). Dan kepada Allah saja memohon pertolongan-Nya terhadap
yang kamu ceritakan.
Hikmah dan pelajaran nya adalah. Ketika seorang ayah
mengetahui kesalahan anaknya, maka hendaklah ditegur. Teguran kesalahan
terhadap anak jangan mengakibatkan menjadi kesalahan yang berikutnya atau
bahkan menambah keruwetan dan kerenggangan hubungan anak dan ayah. Lihatlah
betapa santun dan tenangnya nabi Ya’qub menegur anaknya yang ia ketahui telah
melakukan kesalahan. Ia memilih mengadukan ini kepada Allah.
Allah menyelamatkan Yusuf dari sumur. Namun Allah tidak
mengembalikannya kepada orang tuanya. Takdir yang sudah tertulis mengarahkannya
menuju Mesir. Tempat ia menerima tempaan dan pendidikan. Begitu terkesannya Yusuf
dengan negeri itu hingga ia suatu saat ketika ia menyambut ayah dan keluarganya
ia berkata "masuklah kamu ke negeri Mesir, insyaallah dalam keadaan aman”.
Yusuf kemudian dijadikan budak dan diperjual belikan. Ia
bahkan dijual dengan harga murah. Kemudian orang dari Mesir yang membelinya
berkata kepada istrinya. Berikanlah kepada dia tempat (layanan) yang baik.
Yaitu perlakukan dia dengan baik. Mudah-mudahan ia bermanfaat bagi kita atau
kita ambil sebagai anak.
Inilah Kasih sayang dari Allah kepada Yusuf. Ia dipertemukan
dengan seorang pemimpin yang bijaksana dan pandai tata kelola, darinya Yusuf
belajar kepemimpinan. Ia hidup dengan Keluarga yang menyayanginya. Sebelumnya Yusuf
adalah budak. Maka jangan terlalu berkecil hati bila mendapati hidupmu kini
sengsara atau miskin. Yusuf pernah lebih miskin dan melarat dari engkau. Yusuf
pernah lebih hina karena menjadi budak. Yusuf pernah hidup diperjual belikan
tanpa ada ayah ibu dan saudara yang melindunginya. Yusuf pernah hidup terasing
sejak kecil pindah-pimdah tempat. Masikah kau mengeluh? Sangat mudah bagi Allah
untuk merubah hamba-nya. Sekejap pun bisa. Hanya saja, Layakkah kita ditolong
Allah sedangkan kita masih bergumul dengan dosa dan kemaksiatan.
Penduduk Mesir yang membeli Yusuf adalah orang yang baik. Ia
adalah menteri yang baik. Seluruh Harta dan simpanannya diserahkan kepada Yusuf.
Hal ini karena sifat amanah dari Yusuf. Allah mengantarkan Yusuf kepadanya
untuk belajar bagaimana mengelola keuangan kepada ahlinya. Inilah salah satu
ilmu yang dimiliki Yusuf yang kelak berguna untuk menyelamatkan Mesir dari
musibah kelaparan.
Lihatlah bagaimana Allah mengatur semua ini. Anak kecil
dijauhkan dari keluarga kemudian dijadikan budak. Lalu menjadi anak angkat
menteri. Darinya mantan budak itu belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin.
Firman Allah "dan demikianlah Kami memberikan kedudukan
yang baik kepada Yusuf di negeriku (Mesir)". Yaitu kami takdirkan keluarga
penguasa Mesir berbuat baik dan memperhatikan Yusuf. Seperti itu pula Allah
memberikan kedudukan terhormat Yusuf di Mesir. "Dan kami ajarkan kepadanya
takwil mimpi".
Ketika usia dewasa Allah memberikan kepadanya kekuasaan ilmu
dan ilmu. Demikian kami beri balasan kepada orang yang baik.
Inilah kisah orang yang dibuang dan disingkirkan, namun
justru mendapatkan kehormatan dan kedudukan. Allah menghadirkan Yusuf untuk
belajar kepada penguasa Mesir bagaimana cara pengelolaan keuangan Negara, yang
mana ilmu itu tidak akan dijumpainya di tempat asal kelahirannya. Ilmu itu
kelak akan bermanfaat untuk menyelamatkan ribuan penduduk Mesir dari kelaparan
dan kemarau panjang penjara.
Ketika Yusuf sudah hidup dalam kemapanan maka Allah menguji
ia hidup dalam kekurangan berikutnya. Bahkan lebih melarat lagi. Bagaimana
kisah selanjutnya?