Pada tahun 638 umat Islam berhasil merebut
Palestina dari Romawi. Perkembangan selanjutnya Palestina menjadi bagian dari
tanah arab dan warganya mayoritas beragama Islam. sejak saat itulah tanah Palestina
identik dengan Islam dan merupakan bagian dari Arab. Sejak zaman itu,Islam menjadi
agama yang dianut oleh masyarakat yang berdomisili di Palestina dan tanah Palestina
menjadi bagian dari Arab. Adapun agama lain tetap dibiarkan tumbuh dalam
toleransi. Tanah Palestina kemudian dikuasa oleh bani Umaiyyah, kemudian bani
Abasyiah. Setelah itu dikuasai kerajaan Mamalik dan Turki Utsmani. Turki Utsmani
menguasai tanah Palestina dalam kurun yang sangat paling lama.
Memasuki abad 19 dan 20 kekuasaan Turki Utsmani lemah dan kalah perang
dengan Inggris. Akibat dari kekalahan Turki Usmanidalam perang, Palestina
berpindah tangan dari TurkiUsmani ke Imperialisme Inggris pada tahun 1917, Adapun
penggunaan nama Palestina sebagai konsep nasionalis orang arab berbahasa Palestina
lokal mulai sebelum pecah perang dunia I. Karena sejatinya nama Palestina
merujuk kepada bangsa asli mereka yaitu Philistin.
Sebelum negara israel modern berdiri kekuasaan tanah Palestina sudah berada
di tangan bangsa Palestina. Walaupun tanah Palestina dikuasai inggris namun Inggris
memberikan mandat kepengurusanya kepada orang Palestina. Yang pertama kali
mendapat mandat ini adalah kamil al-Husayni, seorang mufti di Yerussalem.
Dialah orang arab Palestina yang pertama kali mendapat mandat dari Inggris atas
tanah Palestina. Selanjutnya beliau diganti Amin al-Husseini. Untuk selanjutnya
Inggris memberikan mandatnya kepada Yahudi melalui deklarasi Belfour yang
membuat penduduk Palestina melakukan perlawanan berupa pelarangan penjualan
tanah kepada Yahudi dan beberapa perlawanan laianya.
Tidak semua Yahudi adalah Zionis. Ada beberapa sekte yahudi yang menolak
zionisme. Salahsatuny adalah Sekte Yahudi Naturei karta yang pendukung nomor
satu berdirinya negara Palestina merdeka. Mereka gigih meneriakkan perdamaian
Israel-Palestina
Oleh: Ustadz Ainur Rhain. Lanjut ke Seri ke-1
Oleh: Ustadz Ainur Rhain. Lanjut ke Seri ke-1