MANFAAT SERAGAM:
Menunjukkan Identitas tapi bukan menunjuk-nunjukkan identitas - memudahkan untuk mengenali, yakni tatkala di tempat umum akan sulit diketahui mana santri kuttab dan mana yang bukan. Sesama santri kuttab akan cepat membaur dengan mereka yang memiliki persamaan, khususnya seragam yang langsung dapat dikenali.
Seragam janganlah dijadikan alat untuk mengunggul-unggulkan diri. Karena Allah sama sekali tidak melihat rupa hamba-Nya, melainkan ketaqwaannya.
Seragam juga bermanfaat untuk melatih kedisiplinan dan keteraturan. Yakni kewajiban mengenali seragam tertentu untuk dikenakan di waktu tertentu. Rutinitas ini akan mendorong santri (baca: orang tua) untuk memiliki jadwal dan persiapan.
Namun jangan sampai tergantung kepada seragam, sampai-sampai bila pada hari yang ditentukan seragamnya kotor/belum siap, maka anak mengambek tidak mau sekolah. Sebab seragam hanyalah bagian dari pendidikan...
HIKMAH TIDAK DISERAGAMKAN
Adapun hari-hari tertentu tidak ada seragam yang ditetapkan, melainkan hanya kode etik berbusana misalnya "baju batik", "baju putih", dan "busana muslim bebas" adalah untuk menunjukkan kepribadian sesungguhnya dari keluarga kita. Karena boleh jadi seragamnya menutup aurot, namun koleksi baju rumah lainnya menor kurang syar'i. Sehingga terkesan berpakaian syari hanya di sekolah/kantor saja.
Contohnya adalah di TK Islam, SD Islam, SMP hingga SMA Islam semuanya seragam yang syar'i. Namun begitu seragamnya dibebaskan saat masuk kuliah, langsung berubah 180 derajat menggunakan celana jeans ketat/pensil.
Tentu tidak semua begitu. Kita berdoa kepada Allah agar diberi keistiqomahan hingga akhir hayat. Maka dari itu, merupakan hikmah yang dapat dipetik di kuttab dengan adanya hari-hari tanpa seragam adalah melatih diri untuk berbusana yang penuh adab sepanjang hari.
#GiligGuru #Seragam #Sekolah
Wallahu a’lam bish showab