15 Agustus 2020

Anak Adalah 'Perawi Yang Dhabit'

 Anak adalah buah hati (tsamaratul qalb). Anak shaleh adalah penyejuk mata (qurratu a'yun) bagi orang tua. Berbagai upaya dilakukan agar anak menjadi anak shaleh. Tarbiah dilakukan baik di rumah dan di sekolah. 


Anak kecil masih bersih, fitrah dan punya kecenderungan tauhid, sehingga kalau meninggal masih kecil mereka masuk surga meskipun anak orang kafir. Segala perbuatan, perkataan dan diamnya adalah meriwayatkan. Maka, orang tua bisa melakukan verifikasi terhadap semua perkataan dan tingkah laku anak. 

Orang-orang terdekat adalah orang yang paling banyak mempengaruhi anak. Mulai lingkungan keluarga, ayah bunda, kakek nenek, lingkungan sekolah dan tetangga rumah. Merekalah sumber informasi ilmu anak. 

Benarlah sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam :

حَدَّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ كَمَا تُنْتَجُ الْبَهِيمَةُ بَهِيمَةً جَمْعَاءَ هَلْ تُحِسُّونَ فِيهَا مِنْ جَدْعَاءَ ثُمَّ يَقُولُ { فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ }

Telah menceritakan kepada kami ['Abdan] Telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] Telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dari [Az Zuhri] dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku [Abu Salamah bin Abdurrahman] bahwa [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Seorang bayi tidak dilahirkan (ke dunia ini) melainkan ia berada dalam kesucian (fitrah). Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi -sebagaimana hewan yang dilahirkan dalam keadaan selamat tanpa cacat. Maka, apakah kalian merasakan adanya cacat? ' kemudian beliau membaca firman Allah yang berbunyi: '…tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrahnya itu. Tidak ada perubahan atas fitrah Allah.' (QS. Ar Ruum (30): 30). (HR. Bukhari)

Hadits ini mudah difahami. Karena memang anak lebih banyak waktu dengan orang tua dibandingkan dengan di sekolah, lingkungan bermain, sepanjang malam mereka bersama orang tua. Pada hadits di atas, bukan hanya aktifitas keseharian, perkataan dan perbuatan, bahkan agama sekalipun orang tua mampu merubah dan menggantinya. 

Anak melakukan aktifitas yang kompleks di rumah.  Penuh pengulangan mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Di lakukan hari demi hari. Bulan demi bulan hingga berganti tahun. 

Bersama orang tua mereka melakukan aktifitas ruh, fisik, keterampilan, shalat ashar, maghrib, isya dan subuh. Jeda diantara sebelum dan sesudah shalat. Anak praktek majelis ilmu, adab, tadabbur ayat-ayat qur'an, latihan sedekah, doa-doa harian dst. Semua aktifitas akan terekam kuat oleh anak (dhabit). Benarlah sebuah ungkapan : 

ما للاباء للابناء 

Apa yang dipunyai ayah akan diwarisi anak. 

Di samping orang tua, anak juga meriwayatkan dari guru. Betapa banyak ahli hadits meriwayatkan dari gurunya. Anak lebih tunduk pada gurunya. Betapa banyak para ulama dalam biografi-biografinya terpengaruh oleh gurunya bahkan meneruskan bidang keilmuan gurunya. 

Di dalam kitab Ta'lim, Sultan Iskandar Dzulqarnain pernah ditanya, mengapa engkau lebih menghormati guru dibandingkan ayahmu? 

لان ابى انزلنى من السماء الى الارض واستاذى يرفعنى من الارض الى السماء 

Karena sesungguhnya ayahku adalah orang yang menurunkanku dari langit ke bumi, sedangkan guruku mengangkatku dari bumi ke langit.  

Guru adalah sebaik-baik ayah bahkan guru adalah ayah dari sisi agama (abuddin) dan ayah dari sisi ruh (aburruh). Bagaimana jika sekolah tidak peduli pada agama dan ruh anak? 

Setelah guru dan orang tua, lingkungan bermain anak juga mejadi sumber informasi bagi anak. Anak akan banyak meriwayatkan dari majelis-majelis ini. Rasulullah memperingatkan serius bahwa teman sampai mampu mempengaruhi agama, dalam sabdanya :

المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل

“Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” 

(HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Orang tua harus melakukan pengecekan atau verifikasi. Sudahkah anak banyak meriwayatkan dari orang tua? Dari mana anak dapat kata-kata kotor? Hal yang berkaitan dengan iman, adab dan syariat dasar. Huruf hijaiyah, doa-doa harian bacaan shalat, rukun iman yang enam, adab keseharian seharusnya meriwayatkan dari orang tua meskipun nantinya akan disempurnakan oleh guru. Kenapa? Karena waktu lebih banyak dengan orang tua apalagi di masa pandemi covid saat ini. 

Akhirnya, orang tua harus senantiasa perhatian terhadap perkembangan anak. Segala aktifitas perbuatan dan perkataan anak bisa dirunut dari mana riwayatnya. Orang tua harus menjadi sumber matn atau isi kebaikan bagi anak. Perkataan, perbuatan dan diamnya orang tua akan menjadi isi bagi anak. Bahkan perkataan sekecil apapun seperti, assalamualaikum, Allahu rabbi, jazakallah, terima kasih, minta maaf dan minta tolong, semua itu anak dapatkan dari meriwayatkan. Dari siapa? Semoga dari semua, ayah bunda, guru dan lingkungan.

Oleh: Herman Anas

Mengenal Kuttab

Kuttab ialah Lembaga pendidikan anak-anak usia 5 – 12 tahun yang mulai diaplikasikan sejak bulan Juni 2012, yang kurikulumnya menitik beratkan pada Iman dan Al-Qur’an. Kurikulum yang dirumuskan dalam diskusi rutin sejak 5 tahun silam dan dijadikan modul-modul panduan dalam pembelajaran. Lembaga yang menggali kurikulumnya dari kitab-kitab para ulama berlandaskan Al-Qur’an dan Assunah. Lembaga Pendidikan yang memprioritaskan tahapan pendidikan.


Konsep kuttab bukanlah hal yang baru, hanya sudah terlalu lama sejarah peradaban ini terbenam oleh debu-debu zaman. Al-Fatih berusaha untuk mengawali membuka kembali lembaran – lembaran sejarah itu yang terlipat. Maka lahirlah di tahun 2012, bermodal keyakinan berharap kebesaran.

POSKU

Blog ini dikelola oleh Persatuan Orangtua Santri Kuttab (POSKU) Al-fatih Jember

Kontak kami

Address: Jl. Kartini 52 Jember (Depan Upnormal) | Telp: (Penanggung Jawab) 0895-362-303030 / 0822-3376-9000

Denah

Denah
Klik kanan > Open image in new tab