Seusai KBM berakhir, anak-anak berpamitan satu per satu. Hingga tiba giliran ananda terakhir,
"Ustadzah, mohon do'akan Ayah dan Ibuk ana agar tidak mengeluh"
Saya kaget. "Lho kenapa nak?"
"Ada apa dengan Ayah dan Ibuk antum?"
"Ibuknya Ayah ana (maksud ananda: Nenek) kakinya tidak bisa gerak karena dipotong sampai segini" sembari menunjuk bawah lututnya.
Kala itu saya teringat cerita ananda beberapa bulan lalu, Nenek ananda menderita penyakit yang mengharuskan kaki beliau untuk diamputasi.
Ya Allah, betapa diri ini diingatkan.. Bahwa ketika kita diuji, seharusnya kita memohon kepada Allah agar terus dikuatkan, untuk menghadapi dan menjalaninya.. Dengan ikhlas, sabar dan tidak mengeluh..
Saya terkesan dengan redaksi kalimat ananda, meminta do'a agar tidak mengeluh. Bahkan saya pribadi pun jarang terbersit untuk meminta do'a demikian, jika sakit pun seringnya minta untuk segera disembuhkan, jika kesulitan, seringnya minta untuk segera diberi jalan keluar. Jarang meminta untuk diberikan kekuatan menghadapinya, kekuatan agar lisan tidak mengeluh..
Terimakasih nak.. Atas pelajaran berharga untuk diri ustadzah..
Segala puji bagi-Mu ya Allah atas pengingat diri ini melalui mereka..