Ini tahapan yang perlu direnungkan oleh juru dakwah di bidang pendidikan,
Diriwayatkan dari Mu’adz ibn Jabal bahwa Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda:
اسْتَعِينُوا عَلَى إِنْجَاحِ حَوَائِجِكُمْ بِالْكِتْمَانِ، فَإِنَّ كُلَّ ذِي نِعْمَةٍ مَحْسُودٌ
“Berusahalah untuk mewujudkan hajatmu dengan menyembunyikannya, karena setiap orang yang mempunyai nikmat akan mendapatkan sikap hasad dari yang lain”. HR Thabrani
Tulisan ini diperoleh dari status FB Kang Irvan Noviandana dengan sedikit tambahan |
Sebuah nasihat mengatakan:
مِنْ وَهْيِ الْأَمْرِ إِعْلَانُهُ قَبْلَ إِحْكَامِهِ
“Termasuk kerapuhan sebuah rencana adalah mengumumkannya sebelum mengerjakannya dengan sempurna”. (al-Raghib al-Ashfihani: al-Dzari’ah ila Makarim al-Syari’ah).
Ini nasihat yang sangat tepat khususnya bagi para juru dakwah di zaman fitnah. Karena sebuah kebaikan apabila besar, maka biasanya memerlukan waktu yang sangat lama untuk ditumbuhkan. Jangan sampai saat baru menanam benih sudah dipatuk oleh hewan atau dijadikan mainan anak kecil. Kebaikan perlu dipagari agar terlindung kuat dari bahaya, sampai nanti menjadi pohon besar, orang dewasa sekalipun tidak mudah merobohkannya.